Kontradiksi Al-Quran Adalah hal yang paling di cari oleh para misionaris , untuk melancarkan Aksi mereka memurtadkan Umat islam Yang terlalu cerdas untuk membedakan Tuhan Dengan Manusia

  Seperti Halnya Kontradiksi Ayat-ayat  Al-Quran yang mereka tampilkan Qs 4:18 Kontradiksi dengan Ayat yang mengatakan Bahwa firaun di selamatkan dan menjadi Muslim ,yang terdapat dalam Qs Yunus ayat 90 :

{آمَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلا الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ}

Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah). (Yunus: 90)

  Perkataan fir'aun dalam ayat itulah yang kemudian oleh Misionaris diolah agar seakan akan Kontradiksi Ayat Al Quran dengan Qs 4:18 yang mengatakan bahwa “Tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan…dst????” sebagaimana bunyi ayat nya :

إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكانَ اللَّهُ عَلِيماً حَكِيماً (17) وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئاتِ حَتَّى إِذا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ أُولئِكَ أَعْتَدْنا لَهُمْ عَذاباً أَلِيماً (18)

Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan], yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang." Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih

  Sebenarnya Para misionaris tersebut terlalu cepat menyimpulkan ,bahwasannya Taubatnya fir'aun di terima dan dia menjadi Muslim , padahal dalam Riwayat hadits Rosulullah saw di ceritakan kronologinya ,sebagaimana di muat dalam tafsir Ibnu katsir sbb:

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ، رَحِمَهُ اللَّهُ: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ، عَنْ يُوسُفَ بْنِ مهْران، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "لَمَّا قَالَ فِرْعَوْنُ: {آمَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلا الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ} قَالَ: قَالَ لِي جِبْرِيلُ: [يَا مُحَمَّدُ] لَوْ رَأَيْتَنِي وَقَدْ أَخَذْتُ [حَالًا] مِنْ حَالِ الْبَحْرِ، فَدَسَسْتُهُ فِي فِيهِ مَخَافَةَ أن تناله الرحمة"

 Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Harb, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah. dari Ali ibnu Zaid, dari Yusuf ibnu Mahran. dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda: Ketika Fir'aun berkata, "Aku beriman, bahwa tidak ada Tuhan kecuali Tuhan yang diimani oleh Bani Israil, " Jibril berkata kepadaku, "Sekiranya engkau melihatku ketika aku mengambil tanah liat dari laut, lalu aku jejalkan ke dalam mulut Fir’aun, karena khawatir bila ia akan mendapat rahmat (niscaya engkau akan melihat pemandangan yang mengerikan)."

  Jadi ketika Ajal akan menjemput Fir'aun, Fir'aun mengatakan percaya akan kenabian Musa dan Mengimani Apa yang musa ajarkan , namun Jibril menyumpal Mulut fir'aun Agar rahmat Allah tidak Turun di balik Murkanya sehingga taubatnya Fir'aun diterima ,Bahkan sebenarnya yang terdapat dalam Qs Yunus 90 tersebut adalah perkataan Fir'aun bukan sedang menyatakan Allah menerima Taubat Fir'aun 

  Karena waktu itu Fir'aun baru beriman , Maka Taubatnya  tiada manfaat lagi baginya, dan sudah terlambat

Allah swt berfirman :

{فَلَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا قَالُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَحْدَهُ وَكَفَرْنَا بِمَا كُنَّا بِهِ مُشْرِكِينَ فَلَمْ يَكُ يَنْفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ فِي عِبَادِهِ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْكَافِرُونَ}

Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka berkata, "Kami beriman hanya kepada Allah saja, dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami mempersekutukan(nya) dengan Allah.” Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir. (Al-Mu’min: 84-85 )

Kesimpulan :

Apakah Ayat-ayat Al quran tersebut saling Kontradiksi ? Jawabannya jelas tidak

1- Qs Yunus :90 bukan sedang menyatakan Allah menerima Taubatnya Fir'aun , sehingga dia menjadi Muslim dan Allah menyelamatkannya

2- Yang Allah selamatkan bukan karena Fir'aun menjadi Muslim Namun yang Allah selamatkan Adalah jasad nya , supaya jadi bahan pelajaran Bagi Orang-orang setelahnya,Sebagaimana firman Allah SWT pada Ayat selanjutnya 

{فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً}

Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu. (Yunus: 92)

jadi salah kaprah jika mengatakan Allah menyelamatkan Fir'aun karena Fir'aun Muslim...

3- Untuk Qs An-nisa 18 Seluruh Taubat Manusia pasti Allah terima , akan tetapi ada batasannya ,dimana Allah masih memberikan kesempatan , sebagaimana Hadits Nabi Muhammad saw :

إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ.

“Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama (ruh) belum sampai di tenggorokan” (HR. Tirmidzi, dari Ibnu Umar .ra)

  Jadi jelas Allah memberikan batas kesempatan Manusia bertaubat sampai dimana nyawa nya sampai di tenggorokan , selepas itu Pintu taubat tertutup ,sebagaimana yang di alami oleh Fir'aun yang sudah di ambang ajalnya baru meyakini dan Mempercayai Apa yang Musa ajarkan pada Bani israel ,maka tidak ada Maaf lagi baginya

Itulah penjelasan Tuduhan Misionaris yang salah kaprah mengatakan Allah menyelamatkan Fir'aun Karena Muslim ,dan mengatakan Bahwa Ayat-ayat Al quran saling Kontradiksi ,yang pada faktanya tidak ada Kontradiksi

wasalam