Konsili Kalsedon adalah salah satu konsili ekumenis terpenting dalam sejarah Kristen. Konsili ini diadakan pada tahun 451 di Kalsedon, sebuah kota kecil di dekat Konstantinopel, dan dihadiri oleh lebih dari 600 uskup dari seluruh dunia Kristen pada waktu itu. Konsili Kalsedon membahas doktrin Yesus Kristus, dan menghasilkan keputusan yang penting bagi keyakinan Kristen sampai hari ini.

Baca juga perbandingan sejarah pengumpulan Al-Qur'an dengan Alkitab

Latar Belakang Konsili Kalsedon diadakan

  Konsili Kalsedon diadakan sebagai respons terhadap kontroversi Nestorianisme, sebuah ajaran yang menyangkal bahwa Yesus Kristus adalah satu pribadi dengan dua kodrat, yakni kodrat manusia dan kodrat ilahi. Ajaran ini dianggap sesat oleh Bapa Gereja pada abad ke-5, dan Kaisar Theodosius II mengadakan sebuah konsili di Efesus pada tahun 431 untuk mengatasi masalah ini. Namun, konsili tersebut malah memicu perdebatan yang lebih besar, karena kaum Monofisit mengklaim bahwa Yesus Kristus hanya memiliki kodrat ilahi saja, sementara kaum Nestorian mengklaim bahwa Yesus Kristus hanya memiliki kodrat manusia saja.


Hasil Keputusan Konsili Kalsedon

  Konsili Kalsedon menghasilkan keputusan yang menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah satu pribadi dengan dua kodrat yang tidak terpisahkan, yakni kodrat manusia dan kodrat ilahi. Keputusan ini dikenal sebagai Dogma Kalsedon, yang menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah "seorang yang sempurna dalam kodrat ilahi dan sempurna dalam kodrat manusia, yang sama-sama memiliki jiwa yang rasional dan tubuh, sama-sama menyerupai Allah dalam kodrat ilahi dan menyerupai manusia dalam kodrat manusia, dan bahwa ia satu-satunya Juru selamat , sama-sama Allah dan manusia".


Dampak dari Konsili Kalsedon

  Keputusan Konsili Kalsedon sangat penting bagi perkembangan teologi Kristen, karena menetapkan keyakinan bahwa Yesus Kristus adalah satu pribadi dengan dua kodrat yang tidak terpisahkan. Keputusan ini mengatasi perselisihan teologis yang telah berlangsung selama beberapa dekade, dan menyediakan dasar yang kuat bagi perkembangan doktrin Kristusologi selanjutnya. Selain itu, Konsili Kalsedon juga menetapkan otoritas Konsili Ekumenis sebagai suatu institusi, dan menjadi dasar bagi pengambilan keputusan di masa depan.


Namun, keputusan Konsili Kalsedon juga menghasilkan perpecahan dalam gereja Kristen. Beberapa gereja di Timur menolak keputusan ini dan mengklaim bahwa Konsili Kalsedon mengajarkan doktrin dwi-kodratisme yang tidak benar. Gereja-gereja ini membentuk gereja-gereja Ortodoks Timur dan Gereja-gereja Oriental, yang masih ada hingga saat ini.


Kesimpulan

Konsili Kalsedon merupakan salah satu konsili ekumenis terpenting dalam sejarah Kristen Yang menyatakan bahwa Yesus satu pribadi dengan dua kodrat yang tidak terpisahkan dengan Allah

  Itulah sepintas tentang konsili kalsedon sebab dan latar belakang di adakan ,semoga menambah wawasan